Minggu, 30 Januari 2011

Kegiatan Magang Minggu 4 Bulan Januari 2011

Kegiatan Magang Minggu 4 Bulan Januari 2011

Well...

Minggu-minggu yang sangat padat,begitulah yang aku alami. Disamping mengadakan kegiatan pengamatan di puskesmas sekaligus mencari data-data yang mendukung Tugas Akhirku, aku juga melanjutkan kegiatan magangku di SMPN 4 Mendoyo.

Sementara waktu, kegiatan magang belum begitu efektif, oleh karena terjadi penyesuaian internal sekolah, sehingga aku minta izin untuk mengadakan penelitian. Yah, walaupun nantinya, waktu 2 minggu penelitian itu tidak cukup. hehehe

well, serasa udah lama neh magangnya, padahal "Bulan magang" baru berjalan 2 minggu, udah kayak 1 bulan yah...ckckck, yah apa mau dikata. Harus melaksanakan kewajiban semaksimal mungkin, walopun peralatan minimum. Tapi bukan jadi penghalang untuk berkegiatan. Berkaca dari magang di SMPN 2 Tanjungsari kemaren, toh pada akhirnya bisa memberikan pembelajaran. Mudah-mudahan sekarang juga bisa yah :)

Oh ya, kangen juga sama kegaduhan dikelas, teman-teman yang lain sedang apa ya? Kangen dengan temen-temen sekelas, TMD. hmmm, ada yang balik ke daerah, ada juga yang ke perbatasan. Kayaknya yang magang di swasta, perlu mendapatkan semacam perlakuan istimewa, yakni "menodong" pengalaman yang mereka dapatkan. :)


29 Januari 2011
M.A.S

Senin, 17 Januari 2011

Pre Magang...Part 1

Hari ini begitu sangat menggugah dan menawarkan sejumlah kesempatan yang potensial bagi insan di dunia. Tergantung bagaimana manusia melihat dan menyikapinya. Begitu pula berlaku untuk aku sendiri. hmmm, ada apa sebenarnya?

Well, hari ini sebenarnya harus udah mulai magang, hari pertama @SMPN 4 Mendoyo, di daerah ku. Karena tenaga belum pulih benar, ku urungkan niat untuk tidak magang dulu selama seminggu ini sembari memulihkan stamina, akibat perjalanan panjang yang aku tempuh dari Bandung menuju pulau Dewata ini, sebuah rumah mungil telah menunggu kedatanganku, lengkap dengan anggota rumah dan seisinya. Dimulai dari debu-debu kamar yang kalau dikumpulkan, akan menghasilkan timbangan yang cukup banyak, dalam kisaran kiloan. Sementara cucian yang sudah kering,memunculkan bau apek yang harus segera ditangani, dan sejumlah kewajiban yang tertunda beberapa waktu belakangan sebelum keberangkatanku menuju medan pendidikan. 

Yah memang begitulah adanya yang harus dikorbankan demi sebuah cita-cita yang selama ini dipendam. Saying thax to God.

Oppss....balik lagi masalah magang neh, jadi ceritanya seminggu ini mau izin dulu sejenak dan memberikan hiburan lahir dan bathin. Dan rencananya akan melakukan sejumlah penelitian kecil untuk mendukung tugas akhir nanti. Kebetulan udah ada judul, yah lumayan seh, perancangan database gitu. Tapi yang jelas, semuanya kudu jalan selama bulan ini.


Rabu, 12 Januari 2011

Kisaran hati...

Percayalah...

bahwa memang aku lahir untuk mendapatkan yang terbaik dan bermutu. Dan kamu tahu? semua itu didapatkan melalui proses yang sangat panjang. Memerlukan pengorbanan yang cukup bijak. Dan kamu pasti menyadari, bahwa pengorbanan dengan tulus hati akan memberikan hasil yang menyenangkan hati. Namun ada kalanya semua itu hanyalah sebuah ritme yang tak menentu.

Dan kamu tahu, aku sangat menyesal jika nanti aku tidak mendapatkan apa yang aku mau. Meski itu hanya sebagai keinginan belaka, tapi aku yakin semua yang aku lakukan itu adalah setulus hati. Dan kamu tahu kenapa, aku menjadi sosok yang ambigu kenyataannya.
aku memaksa diriku seperti itu hanya karena serangkaian kata dan tindakan yang seharusnya menjadi keakraban, namun berbuah kekeliruan dalam perjalanannya menuju pemahaman tiap pribadi yang kuhadapi.

Andaikan itu adalah sebuah kenyataan yang pahit, aku sudah lama menduganya. Memang tak adil rasanya, segala upaya berujung pada jalan kekecewaaan. Karena moment yang sudah dirindukan tak juga datang menghampiri. Dan tanyakan kepada benih-benih kepercayaan yang ku titipkan pada kau, wahai teman. Adakah bakal calon akar-akar kebanggaan yang tumbuh? ataukan lentikkan daun-daun mungil itu bersahaja menyambut dan tumbuh diatas serpihan-serpihan kekecewaan. Hanya kamu dan aku yang tahu.

Kamu memiliki apa yang aku tidak punya. Begitu juga dengan aku. Kita memang berbeda. Bukan berarti aku tidak layak mendapatkan yang pantas buatku. Hanya karena aku berbeda. Sangat menyadari bahwa aku sangat tersiksa dengan apa yang kau letakkan di ujung hatimu. kau sisakan apa yang tidak ingin aku lihat.

Aku cemburu dengan apa yang kau tawarkan. Hanya demi kesegaran maya. itu yang aku lihat. aku cemburu untuk memadamkannya hanya karena hal itu tidak benar dan sangat keliru, kawanku. Kau tahu, betapa rapuhnya pribadi yang kau tatap ini, melebihi sehelai kapas yang dihembuskan sang bayu. dan kau tahu? aku hanya mencoba tersenyum kembali setelah aku berusaha menyatukan kembali serpihan-serpihan kekecewaaan menjadi sebuah permadani yang layak untuk kebesaran hatiku, melihat kenyataan pahit yang aku alami.

Kamu sudah bisa menebaknya, aku ingin larut bersamamu. Dalam lautan gelak tawa dan ringisan sedih itu. Namun aku menolaknya. Kamu tidak bertanya langsung, kenapa? itulah yang kuharapkan sebenarnya. Kita bukan sedang dalam "musim serius". itu yang kau lemparkan padaku, terkaan yang kiranya membuat aku paham, bahwa "you not should be here". bagaimana aku menjabarkan kata-kata dalam petikan itu, aku tak paham sekalipun. Mungkin, kata-kata itu tidak diartikan dalam diriku yang kecewa ini.

Aku susah untuk dimengerti, memang. Karena aku adalah pribadi dengan hati yang begitu rapuh untuk dimengerti, memerlukan kesabaran dan kerelaan hati untuk bisa menerima segala yang ada dalam diriku, untuk bisa kau terima tanpa merubahnya sedikit pun. Aku hanya bisa bicara, inilah diriku apa adanya. Jangan kau pinta aku untuk berubah. Jangan.

Kenapa aku begitu? karena kau, kawan. Sudah sampai pada titik tertentu aku merasakannya. Aku sangat bersyukur, sang waktu menunjukkannya didepanku, yang tengah membutuhkan apa yang ku sebut sebagai belahan hati yang lain. Suatu belahan yang menempati posisi yang special diatas posisi seorang kekasih, karenanya disana sebuah mahkota perdamaian yang bernafaskan persahabatan bersinggasana. Aku ingin mahkota itu, namun apa daya, terkoyak begitu saja. Menjadi kekeliruanku juga, aku pun mengoyaknya. Bahkan aku tak menyadarinya. Sesal selalu menghampiriku di akhir episode yang ku jalani ini. Entah, sisa senyum itu masih bisa aku keluarkan melihat tumbangnya kehangatan itu. Dengan sangat terpaksa, tiap malam kurasakan dingin yang sangat mendera. Menggigit hingga merasuk, yang membuat kelopak mataku terdiam tanpa menutup lagi. Kau tahu, kawanku? aku sakit.

Entah bulir-bulir air mata itu jatuh atau tidak, namun tidak lazim dalam kenyataanya. Aku hanya berusaha dan terus berusaha. Namun, aku terjatuh lagi. Aku sakit lagi.

Aku hanya berujar maaf...dan aku hembuskan kekecewaanku pada kau, kawan. Biarkan kini aku mengumpulkan puing-puing kuil dan pondasi yang ku bangun dengan segala daya cipta, rasa dan karsa hidup. Aku akan kembali untuk menawarkannya padamu, jika memang kau mau.

Barak kecil, 12 Januari 2010

D.A.S

Selasa, 11 Januari 2011

Preparation

Selamat pagi.

Blog ini didedikasikan untuk kegiatan magang sehubungan program alih jenjang D3 ke D4 batch 3 kerja sama ITB-Seamolec.

Blog ini dimanfaatkan sebagai media komunikasi dan pelaporan secara berkelanjutan, yang mana keseluruhan isi menyesuaikan dengan apa yang terjadi dilapangan.

Salam

Made Adhi Sanjaya