Minggu, 10 April 2011

Share....

Hujan kayaknya masih enggan berhenti malam ini, karena begitu banyak hal yang ingin dicurahkan kepada bumi. Sama halnya seperti aku yang ingin mencurahkan suasana hati yang kini tengah kelam.

Ada cerita apa hari ini? Jangan tanyakan hal ini kepadaku teman. Bahwasanya saya hanya mahluk Tuhan yang dianugrahi rasa yang begitu perih. Perih dinamakan dengan kekecewaan. Mengapa kekecewaan itu selalu menghampirimu teman? Jikalau ku jawab, adakah penawar kekecewaan itu teman?

Memang bukan menjadi jodoh yang baik, jika seandainya hanya permainan silat lidah belaka, tanpa ada pernyataan hitam diatas putih. Kesepakatan dibawah tangan harusnya tak terjadi.

Namun semua itu, bukan berarti aku tak mau mensyukuri apa yang terjadi hari itu. Karena saya adalah mahluk yang begitu tahu bagaimana harus berterima kasih. Suatu saat nanti akan saya lakukan bagaimana berterima kasih.

Sedikit penggalan kalimat dalam hati yang kiranya bisa menggambarkan bagaimana perasaan aku belakangan ini. Tepatnya 8 April 2011 adalah waktu dimana titik terang yang selama ini kami tunggu, akhirnya terkuak dan pancarkan sinarnya yang sudah lama kami rindukan.

Apakah itu? yah, saya sebagai mahasiswa yang mendapat beasiswa sedikit kecewa dengan hasil akhir dari usaha dari bapak-bapak yang terdahulu. Beasiswa dari pemkab sekiranya akan kami gunakan untuk membayar sisa biaya pendidikan kami, urung cair, oleh karena kebijakan dari pemkab. Memang, kami tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Namun pupus harapan kami untuk mendapatkan kesempatan meraih beasiswa.

Namun, Satu hal yang kami sadari dan mencoba kami jalankan kembali. adalah suatu keikhlasan dalam menjalani apa yang sudah kami mulai sebelumnya. Memang, janji manis itu membuat kita membayangkan hal-hal yang indah. Bahkan lebih indah dari taman firdaus, namun berakhir dengan kekecewaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar